BANGKALAN, Suararakyat.id – Munculnya Pesantren di Nusantara yang diklaim sebagai Lembaga Pendidikan tinggi islam yang mengedepankan nilai kerohanian, moral serta budaya timur tengah yang kemudian menyatu dengan kultur lokal telah menimbulkan Pro dan Kontra di masyarakat.
Mulai dari paradigma santri bisa apa?”, memang lulusan pesantren bisa lanjut ke perguruan tinggi mana?” sampai apa peran santri untuk negeri ini?”. Melihat situasi tersebut FORMAHI atau yang dikenal sebagai Forum Mahasiswa Alumni Al-Hikam Bersama Himpunan Mahasiswa Asshomadiyah memfasilitasi bertemunya para santri, alumni serta tokoh-tokoh cendekiawan pondok pesantren pada kegiatan kajian istimewa yang membahas Aktualisasi Peran Santri Dalam Membangun Negeri, Minggu (30/7/2023).
Memasuki era dimana Pendidikan semakin maju dengan modernisasi di masyarakat yang terus berkembang, menjadi tantangan tersendiri bagi santri dan pesantren. Salah satu Upaya yang dapat dilakukan adalah santri harus paham secara mendasar dan utuh akan perannya. sebagaimana pengantar dari seorang antropologi belanda, Prof. Dr. Martin Van Bruinessen.
Kajian istimewa yang dilaksanakan di pondok pesantren Asshomadiyah ini menghadirkan narasumber-narasumber yang luar biasa. Moh. Sayadi S.Pd dan Ahmad Muqoffi, S.Ikom, keduanya adalah narasumber yang memiliki latar belakang Pendidikan yang luar biasa dengan segudang pengalaman dan prestasi, baik saat menjalani Pendidikan di pondok pesantren maupun di perguruan tinggi, dimana hal ini dapat mematahkan stigma-stigma negatif mengenai pesantren.
Sejalan dengan hal itu, Muhammad Yusuf selaku ketua pelaksana kajian istimewa ini, mengungkapkan bahwa tujuan dari terlaksananya kegiatan ini.
“Selain untuk membuka tabir yang selama ini menutupi potensi santri dalam membangun negeri, tetapi juga sebagai wadah bagi semua khalayak khususnya peserta kajian yang hadir untuk melakukan brainstorming dalam memecahkan permasalahan-permasalahan mengenai pesantren yang muncul dikalangan masyarakat,” tuturnya.
Kajian Kolaborasi yang dilakukan oleh FORMAHI dengan Himpunan Mahasiswa Asshomadiyah ini menjadi salah satu cara untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki oleh santri dan pondok pesantren dalam berbagai hal.
Sebagaimana sajak ungkapan Khoirul Bahri “Langit takkan indah jika hanya dengan satu bintang, tapi langit teramat indah jika banyak bertaburan bintang- bintang”.
“Semoga dengan terlaksananya kajian istimewa ini dapat menjadi acuan dan menjadikan pesantren lebih maju di era mendat,” pungkasnya. (Hmz)