Ikama Tolak Usulan Jembatan Suramadu Kembali Berbayar

3 Min Read
Ikama Tolak Usulan Jembatan Suramadu Kembali Berbayar (Ilustrasi)

BANGKALAN, suararakyat.id – Wacana pengembalian biaya tol pada Jembatan Suramadu yang dilontarkan oleh anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PPP, Nurul Huda, mendapatkan penolakan keras dari Ikatan Keluarga Madura (Ikama). Salah satu alasan yang dikemukakan Nurul Huda adalah untuk menanggulangi kriminalitas yang meningkat di sekitar area jembatan, namun usulan tersebut langsung mendapat respon kritis dari masyarakat Madura.

Ketua Umum DPP Ikama, Muhammad Rawi, dengan tegas menolak wacana pengembalian tarif pada jembatan yang menghubungkan Pulau Madura dan Surabaya tersebut.

“Saya sangat menentang ide ini, karena solusi yang ditawarkan tidak tepat dan tidak menyelesaikan masalah yang sebenarnya,” ujar Rawi Kamis, (27/02/25)

Rawi juga menegaskan bahwa alasan peningkatan kriminalitas dan biaya perawatan tidak cukup kuat untuk membenarkan kebijakan tersebut. “Meskipun jembatan ini berbayar, bukan berarti kriminalitas akan berkurang. Sebaliknya, kita harus mencari solusi yang lebih konkret untuk mengatasi masalah keamanan, seperti penguatan pengamanan dan patroli di sepanjang jembatan,” ujarnya.

Selain itu, Rawi mengingatkan bahwa tugas anggota DPRD adalah memberikan perlindungan bagi rakyat, bukan justru membebani mereka dengan biaya tambahan. Ia mengusulkan agar fokus diberikan pada langkah-langkah preventif yang dapat memastikan keamanan pengguna jembatan, baik dari Surabaya maupun Madura.

“Mari kita bersama-sama menjaga keamanan di Suramadu tanpa harus mengenakan biaya tol, karena jembatan ini seharusnya tetap digratiskan,” tegasnya.

Rawi juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara berbagai pihak untuk menciptakan kondisi yang lebih aman di sekitar Jembatan Suramadu. “Keamanan di sekitar Jembatan Suramadu adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Kota Surabaya, TNI-Polri, ulama, dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu untuk menciptakan ketertiban,” tambahnya.

Sejak Jembatan Suramadu dioperasikan, Ikama telah menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan penggratisan biaya tol. Pada tahun 2018, Ikama bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo untuk mengajukan permohonan penggratisan tol yang sebelumnya dikenakan biaya. Permohonan tersebut akhirnya dikabulkan, dan hingga kini, masyarakat dapat melintasi Jembatan Suramadu tanpa biaya apapun.

Rawi pun menekankan pentingnya kontribusi masyarakat Madura dalam pembangunan nasional. “Madura memegang peran penting dalam pembangunan negara, dan masyarakat Madura harus terus aktif memberikan kontribusi positif di segala sektor,” pungkasnya.(Sy)

Share This Article