BANGKALAN, Suararakyat.id – Desa Duko Tambin terletak di Kecamatan Tragah, Bangkalan. Desa ini merupakan daerah penghasil jagung unggulan di madura yaitu jagung Tambin. Proses penanaman benih jagung di desa ini masih dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan. Tanah dilubangi, kemudian petani harus membungkuk untuk memasukkan benih jagung ke dalam lubang tersebut.
Berdasarkan pengamatan terhadap kebiasaan petani jagung, maka mahasiswa KKN T126 hadir memberikan inovasi untuk membantu mempermudah proses pembenihan menggunakan alat sederhana yang mudah dibuat dan diaplikasikan. Dengan media paralon sebagai bahan baku utama alat penabur benih jagung.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat alat penabur benih adalah: 1 m paralon 2 dim, 20 cm paralon ¾ dim, 25 cm paralon ½ dim, penyambung paralon dari 2 dim ke ½ dim, karet ban dalam bekas, baut sekrup, kayu berbentuk silinder yang dapat dimasukkan ke dalam paralon ½ dim, dan penutup paralon ¾ dim.
Berikut ini Prosedur Pembuatanny:
- Paralon ½ dim dan ¾ dim masing-masing dilubangi berbentuk segi tiga dengan jarak 3 cm dari ujungnya.
- Ujung paralon ¾ dim ditutup dengan kayu berbentuk silinder di dekat lubang segi tiga tersebut, namun jangan sampai menutup lubangnya. Potongan kayu ini sebagai sumbat yang berfungsi untuk mencegah benih tercecer keluar dari bawah.
- Setelah itu, disumbat dengan kayu silinder.
- Ujung paralon ditutup menggunakan tutup paralon dengan ukuran yang sesuai.
- Selain dilubangi berbentuk segi tiga, paralon ¾ dim juga dilubangi berbentuk persegi panjang tepat di sisi belakang lubang segi tiga tersebut.
- Panjang lubang persegi panjang disesuaikan dengan panjang lubang segi tiga, namun lebarnya disesuaikan dengan diameter baut sekrup.
- Baut sekrup iditancapkan ke paralon ½ dim yang disumbat dengan kayu bentuk silinder. Namun sebelum dipasang baut sekrup, paralon ½ dim dimasukkan terlebih dahulu ke dalam paralon ¾ dim dengan posisi lubang segi tiga pada kedua paralon menghadap sisi yang sama.
- Di dekat ujung paralon ¾ dim yang lain, diikatkan tali karet bekas ban sepeda yang fungsinya sebagai pengait baut sekrup supaya dapat bergerak membuka tutup tempat benih.
Paralon 2 dim berfungsi sebagai tempat penampung benih. Paralon 2 dim dihubungkan ke paralon ½ dim menggunakan penyambung paralon overloop. Setelah dirakit, cara penggunaan alat penabur benih sangat mudah. Tinggal dihentakkan ke tanah, maka alat tersebut dapat melubangi tanah sekaligus menabur benih. Pekerjaan menabur dapat dilakukan sambil berdiri sehingga lebih efisien dan hemat tenaga karena tidak perlu membungkuk lagi. Kelebihan alat ini adalah selain dapat digunakan untuk menabur benih, dapat juga digunakan sebagai pemberi pupuk.
Mirza Difa Fahrezy selaku ketua kelompok KKN T-126 berharap, agar teknologi sederhana ini dapat diterapkan tepat guna dan membantu para petani agar dapat bekerja lebih mudah dan efisien.
Penulis: Mirza Difa Fahrezy