Wartawan Bodrex Mencoreng Citra Wartawan yang Benar

2 Min Read
Wartawan Bodrex Mencoreng Citra Wartawan yang Benar

Oleh : Rahman Aundjan

Persoalan Wartawan Gadungan atau Wartawan Bodrex ini selalu menjadi kabar buruk bagi upaya membangun kepercayaan publik terhadap pers. Kehadirannya jadi penakut, meresahkan masyarakat serta menjadi provokator kebenaran. Wartawan yang seharusnya ikut serta mencerdaskan anak bangsa, menjadi kontrol dan mengawasi peran penguasa, bukan malah mencederai kehormatan profesi wartawan.

Wartawan Bodrex alias wartawan gadungan ini kerap menjadi persoalan, telah mencoreng citra jurnalis di hadapan masyarakat. Selain mereka tidak kompeten dan sering manipulatif. Mereka banyak melakukan penyimpangan integritas jurnalisme.

Potret buram wartawan gadungan ini sejak dulu sangat populer dengan sebutan Wartawan Bodrex, yang tugasnya tidak hanya mencari informasi dan menulis berita saja. Namun sering melakukan pemerasan terhadap narasumber.

Istilah Wartawan Bodrex ini muncul sekitar 1980an, dimana mereka (wartawan gadungan) ini rata-rata tidak memiliki surat kabar sebagai media publikasi.

Kenapa disebut Bodrex?
Karena wartawan gadungan waktu itu selalu ramai-ramai ketika mendatangi narasumber. Dulu kan ada Iklan Obat Sakit Kepala Bodrex. Dalam iklan itu ada pasukan Bodrex. Slogannya Bodrex datang, Bodrex Menyerang. Kerja wartawan gadungan ya seperti itu. Datang dan menyerang narasumber.

Bagaimana dengan Pernyataan Menteri Desa Yandri yang menyoroti keberadaan LSM dan Wartawan Bodrex yang kerap mengganggu?
Tidak ada yang salah dari Ucapan Menteri Desa itu mau dilihat dari aspek manapun. Karena pernyataan Yandri justru menegaskan bahwa wartawan Bodrex menganggu keterbukaan publik dan telah menjadi masalah serius dalam pengawasan dana desa. Karenanya, Manteri Desa Yandri Susanto juga meminta kepolisian bertindak untuk menangkap apabila menemukan praktik wartawan gadungan itu. Menurutnya, keberadaan wartawan Bodrex yang kerap melakukan pemerasan terhadap kepala desa dapat mengaburkan fakta serta menurunkan kepercayaan publik. Selain itu, praktik wartawan gadungan ini menjadi penghambat investigasi yang sehat.

Share This Article