Hubungan Erat Literasi Digital dan E-Commerce

2 Min Read
Hubungan Erat Literasi Digital dan E-Commerce

Oleh : Rahman (Redaktur Suara Rakyat)

Transaksi secara online dengan mudah kita dapatkan. Terdapat banyak aplikasi jual beli online yang membantu kita tanpa harus pergi kemana-mana untuk memesan barang. Dengan berbekal akses teknologi dan digitalisasi.

Pada tahun 2024, jumlah transaksi e-commorce di Indonesia diperkirakan mencapai 487 triliun. Menurut Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso, jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2023 yang mencapai Rp453 triliun.

Tanpa adanya peningkatan literasi digital, maka semakin banyak masyarakat yang kurang paham dengan system e-commerce. Artinya semakin sulit terhindar dari ketidakpuasan, dan penipuan terhadap barang yang ia pesan. Karena banyaknya produk yang ditawarkan dengan beragam cara dan metode, seperti menawarkan harga lebih murah dengan harga di pasaran hingga penawaran diskon besar-besaran. Tanpa melihat secara detail reputai penjual, ulasan dan ratting dari pembelian sebelumnya.Maka bagi platform e-commerce, mencegah penipuan adalah tantangan yang besar.

Namun, masih banyak konsumen yang merasa ragu dalam melakukan pembelian online karena kurangnya literasi digital. Selain karena mereka kurang dalam literasi digital, mereka juga kurang percaya dengan system yang ada dalam e-commerce ini. Untuk itu harapan saat ini adalah Masyarakat memiliki tingkat literasi digital yang tinggi, supaya mereka dapat memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Dan mereka juga memahami cara kerja aplikasi jual beli online (e-commerce).

Individu yang melek digital cenderung lebih mudah berpartisipasi dalam transaksi online, menemukan produk, membandingkan harga, dan membuat keputusan pembelian yang lebih baik. Literasi digital juga membantu pelaku bisnis e-commerce dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Share This Article